Ketua LSM ASURA Erwin Tegaskan Penolakan terhadap Alfamart dan Indomart di Barru

    Ketua LSM ASURA Erwin Tegaskan Penolakan terhadap Alfamart dan Indomart di Barru
    Ketua Umum LSM ASURA Erwin Habib

    BARRU - Ketua Umum LSM ASURA, Erwin Habib, menyatakan penolakan tegas terhadap rencana pembangunan toko retail seperti Alfamart dan Indomart di Kabupaten Barru.

    Erwin mengungkapkan kekhawatirannya bahwa kehadiran kedua jaringan minimarket tersebut dapat merugikan pedagang lokal yang sudah beroperasi di daerah itu. 

    “Alfamart dan Indomart tidak boleh ada di Barru. Ini akan mematikan pedagang lokal yang selama ini sudah bertahan, ” tegas Erwin pada Selasa (27/12/2024). 

    Ia juga menyoroti fakta bahwa pemilik Alfamart merupakan pihak dari luar daerah, yang menurutnya akan semakin memperburuk kondisi ekonomi pedagang lokal.

    Erwin menjelaskan bahwa keberadaan minimarket besar di wilayah tersebut akan membawa dampak negatif pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang ada, karena mereka tidak dapat bersaing dengan kekuatan finansial dan jaringan distribusi yang dimiliki oleh perusahaan besar.

    LSM ASURA berencana untuk terus menyuarakan aspirasi masyarakat Barru agar pemerintah setempat dapat mempertimbangkan keberlanjutan ekonomi lokal dalam pengambilan keputusan terkait izin pendirian minimarket besar di wilayah tersebut.

    (red-jni)

    barru sulsel asura
    MUH. HASYIM HANIS, SE, S.Pd, C.L.E

    MUH. HASYIM HANIS, SE, S.Pd, C.L.E

    Artikel Sebelumnya

    Jaga Stabilitas Pasca Pilkada, Polsek Tanete...

    Artikel Berikutnya

    Ketua Umum LSM HIB Barru Dukung Keberadaan...

    Berita terkait

    Rekomendasi berita

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Panglima TNI Dampingi Menhan Terima Kunjungan Kepala Staf Gabungan Militer Tiongkok
    Peluang Emas untuk Memiliki Rumah Berkualitas di Aurora Land, Lokasi Strategis di Barru
    HMI Barru Gelar Aksi Demonstrasi Protes Kehadiran Alfamart dan Indomaret
    Bupati Barru Hadiri Rakor Forkopimda Sulsel Bahas Akselerasi Pembangunan 2025